Sabtu, 27 Juni 2015

Berdamai dengan Masa Lalu

Tidak ada hidup yang sempurna di dunia ini. Setiap orang, entah besar atau kecil, pasti pernah memiliki pengalaman tersinggung, terluka, diejek hingga ada yang dilecehkan dan hal-hal yang lebih berat lagi. Meski orang tua sangat mencintai anak-anaknya, kadang-kadang juga melakukan kesalahan seperti membandingkan anaknya dengan anak lain, menolak kehadiran anaknya karena berbagai sebab atau memaki anaknya bodoh. Akhirnya, setiap orang pasti memiliki pengalaman masa lalu yang tidak disukainya. Yang jarang disadari, sakit hati dan kepahitan masa lalu, jika tidak dibereskan menjadi ikatan yang membuat seseorang sulit maju.
Ada kalanya timbul pemikiran, seandainya saja saat itu saya tidak begini, tentunya penghinaan itu tidak terjadi. Atau mengapa kelahiranku tidak diinginkan sehingga aku harus diasuh nenek dan bukan oleh orang tuaku seperti saudaraku yang lain? Pemikiran seandainya…. kerap menghantui, mengikat sehingga menghalangi kita maju. Satu hal yang perlu dipahami bahwa pengalaman, baik manis maupun pahit, diijinkan Tuhan untuk membentuk kita menjadi pribadi seperti sekarang ini. Pengalaman itu pula yang dipersiapkan Tuhan untuk menggenapi rencana-Nya yang besar bagi hidup kita dan membuat kita menjadi makin bijak. Karena kita pernah merasakan sakitnya diejek, maka kita bisa berempati dengan teman yang mengalami sakitnya diejek. Segala sesuatu yang terjadi, ada alasannya. Tuhan punya rencana. Ampuni dan melangkahlah maju. Di depan menanti masa depan yang luar biasa.
Apa arti mengampuni? Mengampuni adalah menerima bahwa peristiwa menyakitkan itu sudah terjadi dan kita tidak lagi mengharapkan seandainya saja kejadiannya tidak seperti itu. Terima dengan ikhlas. Masa lalu tidak bisa diubah, dan kita memilih melepaskannya lalu melangkah maju. Tidak berarti kita setuju dengan peristiwa itu. Kita sadar itu jahat dan kejam, tetapi kita memilih meninggalkannya di belakang. Lalu ke depannya, apa yang akan kita lakukan? “Doa ketenangan” yang ditulis oleh Reinhold Niebuhr, menolong kita untuk menyikapi kehidupan ini dengan lebih arif: Ya Allah, berikan kami ketenangan untuk menerima apa yang tidak bisa diubah, Keberanian untuk mengubah apa yang bisa diubah,dan kebijaksanaan untuk membedakannya. Arahkan pandangan kepada-Nya. Tuhan melihat gambar besar kehidupan kita. Ijinkan Dia membimbing serta mengarahkan langkah-langkah kita. Jangan terbiasa berlama-lama menangisi sesuatu yang mengecewakan. Susu yang tumpah memang tidak bisa diselamatkan lagi. Pikirkan saja pelajaran yang bisa dimanfaatkan dari peristiwa itu sebagai bekal di masa depan, lalu langkah terbaik apa yang bisa dilakukan selanjutnya? Tuhan senantiasa mempunyai rancangan besar bagi masa depan kita. Kadang-kadang Dia sengaja menutup pintu karena apa yang kita inginkan bukanlah yang terbaik. Atau hanya terbaik yang nomor dua. Tuhan ingin kita mendapatkan yang terbaik nomor satu. Percayalah kepada-Nya! Jika Tuhan menutup satu pintu, Dia pasti akan membukakan pintu yang lain. Yang harus kita lakukan hanyalah terus maju, melakukan yang terbaik yang kita bisa dan tetap memuliakan Tuhan. Pada saat yang tepat, ketika Tuhan melihat bahwa kualitas kita telah berkembang dan mampu mengelola berkat-Nya yang lebih besar, maka Dia segera membukakan pintu berkat yang lebih dahsyat agar kita dapat menerima dan menikmatinya. Walter Elias Disney lahir pada tanggal 5 Desember 1901. Bakat Walt kecil dalam bidang seni dan menggambar nampak jelas. Dia mulai menggambar dan kemudian menjual beberapa sketsa kecil untuk tetangga dekatnya, pada usia 7 tahun, awal dia mulai merintis sebuah kerajaan. Saat menghadiri McKinley High School di Chicago, ia mengalihkan perhatiannya untuk menggambar dan fotografi, dengan mengirimkannya kepada majalah sekolah. Pada malam hari, ia memperluas kemampuan gambarnya dengan belajar di Academy of Fine Arts. Pada satu hari, Walt bekerja di surat kabar Kansas City Star. Ia kemudian dipecat dengan alasan “kurang kreativitas”. (Bertahun-tahun kemudian, The Walt Disney Company membeli stasiun televisi ABC yang dimiliki The Kansas City Star.) Bukankah itu ironis? Kemudian, Walt mengejar karir di dunia seni komersial, khususnya, animasi. Ia mulai memproduksi film pendek untuk bisnis lokal di Kansas City, tapi pada saat ia menciptakan apa yang dikenal sebagai “Alice Comedies” uangnya mulai habis dan perusahaannya bangkrut. Tetapi niat Walt tidak tergoyahkan. Dia mengemasi karya-karyanya dan pergi ke Hollywood, bertekad untuk memulai sesuatu yang baru. Setelah cobaan dan kesengsaraan, dengan uang yang sangat sedikit, ketekunan Walt akhirnya terbayar ketika keterampilan animasinya diterima oleh industri film pada tahun 1928. Demikianlah, sejarah Mickey Mouse lahir. Steamboat Willie adalah film kartun pertama dengan suara yang disinkronisasi. Gairahnya untuk meraih kesuksesan kemudian mendorongnya ke Technicolor. Dia memegang paten untuk 2 tahun secara eksklusif sehingga dia bisa membuat dan memperbaiki kartun warna. Kemudian terjadilah Perang Dunia II. Walt baru saja mengembangkan Burbank Studio. Untuk mengasah dan melatih bakatnya dalam bidang produksi, dia membuat film propaganda untuk angkatan bersenjata. Di sela-sela waktu luangnya, Walt membuat film komedi pendek, yang diproduksi dengan tujuan menjaga moral warga sipil dan personil militer. Akhirnya, pada tahun 1955, mimpinya menjadi kenyataan. “Disneyland: The Happiest Place In The World”– Disneyland, Tempat yang paling membahagiakan di muka bumi – dibuka dengan biaya US $ 17 juta dolar. Taman hiburan bertema, yang bersih dan terorganisir pertama di dunia lahir. Terima kasih kepada Walt Disney, jutaan orang dari seluruh dunia dapat menikmati satu atau dua hari, bertingkah seperti anak-anak, bergembira dan tertawa.
Belajar dari pengalaman hidup Walt Disney, penolakan dari surat kabar Kansas City Star sungguh menyakitkan apalagi dengan alasan kurang kreativitas. Tetapi ketika melihat kembali ke belakang, jika Walt Disney tetap bekerja di sana, mungkin hidupnya berakhir menjadi kartunis surat kabar yang tidak populer. Saat pintu tertutup, Walt memilih terus maju dan Tuhan membukakan pintu lain yang spektakuler: Disneyland: The Happiest Place In The World. Tidak hanya itu, Walt Disney juga membeli ABC yang dimiliki The Kansas City Star. Bersama Tuhan, segala sesuatu indah pada waktunya.
Apakah arti kegagalan? Hanya sekedar cara Tuhan memberi tanda agar kita berbelok atau berbalik arah. Karena itu, Jangan terlalu lama berdiam disitu, Menangisi apa yang terjadi. Segeralah berbelok atau berbalik arah sesuai tuntunan-Nya. Kesuksesan dan kebahagiaan besar menanti di ujung sana. Tuhan tahu apa yang terbaik bagi hidup kita, Siapa yang harus bersama kita, Apa yang harus menjadi milik kita. Karena itu percayalah kepada-Nya, Tuhan tidak akan mengijinkan apa yang menjadi milik kita hilang, Dan biarkan apa yang bukan menjadi bagian kita pergi…. Kalau sesuatu Tuhan ijinkan pergi, Itu karena Tuhan punya yang lebih baik untuk kita. Hanya saja kita harus bersabar, Menanti hingga waktunya tiba, Saat kita mampu mengelola sesuatu yang lebih besar dengan bertanggung jawab. Mari kita terus bertumbuh, Agar kapasitas kita segera berkembang, Dan mampu mengelola berkat yang lebih besar, Maka berkat-Nya segera mengalir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar